PENGUKURAN KADAR KREATININ PADA SAMPEL SERUM YANG DIPERIKSA SEGERA DAN DITUNDA SELAMA 5 JAM PADA SUHU RUANG 20-25o C DAN SUHU KULKAS 2-8o C
Kata Kunci:
Kreatinin, Serum, Suhu Ruang, Suhu Kulkas, Metode EnzimatikAbstrak
Pemeriksaan laboratorium merupakan bagian penting dalam proses diagnosis medis, salah satunya adalah pemeriksaan kreatinin serum. Kreatinin merupakan indikator yang sangat penting untuk menilai fungsi ginjal. Pengukuran kadar kreatinin dapat dilakukan menggunakan spesimen serum dan plasma, gold standard pemeriksaan kreatinin adalah menggunakan serum dengan metode enzimatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengukuran kadar kreatinin serum yang dilakukan segera dan ditunda selama 5 jam, pada suhu ruang (20-25°C) dan suhu kulkas (2-8°C). Penelitian dilakukan pada 11 responden di Rumah Sakit Graha Medika Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode enzimatik dengan menggunakan alat Mindray BS-240. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar rata-rata kreatinin serum pada sampel yang diperiksa segera, 5 jam pada suhu ruang (20-25°C) dan 5 pada suhu kulkas (2-8°C) adalah 0,7036 mg/dL, 0,7127 mg/dL, dan 0,71 mg/dL. Analisis statistik menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal berdasarkan uji Shapiro-Wilk, sehingga dilanjutkan dengan uji beda Kruskal-Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,910 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sedikit peningkatan kadar kreatinin pada sampel yang ditunda, baik pada suhu ruang maupun suhu kulkas. Meskipun demikian, secara statistika tidak ada perbedaan signifikan antara hasil kreatinin pada pemeriksaan segera, sampel ditunda 5 jam pada suhu ruang, dan ditunda 5 jam pada suhu kulkas. Jadi kadar kreatinin pada sampel serum stabil sampai 5 jam di suhu ruang dan suhu kulkas dengan menggunakan metode enzimatik.